top of page
Writer's pictureAngela Siallagan

Tinggal dalam Kasih Yesus


Para Novis FCJM di Timor Leste tetap setia menjalani panggilan Yesus


Renungan pada Minggu, 3 April 2022, Minggu V Prapaskah

Bacaan I : Yes. 43: 16-21
Mazmur : Mzm. 126: 1-2ab.2cd-3.4-5.6; R: 3
Bacaan II : Flp. 3: 8-14
Bacaan Injil : Yoh. 8: 1-11

Bacaan Injil

Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zina. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu berkata kepada Yesus. ”Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zina. Musa dalam Hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari dengan batu perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal ini?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Yesus, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis di tanah dengan jari-Nya. Dan ketika mereka terusmenerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka, ”Barang siapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.” Lalu Yesus membungkuk lagi dan menulis di tanah. Tetapi setelah mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu, yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.


Renungan

“Jika kamu ingin terbang ke langit, kamu harus meninggalkan bumi. Jika kamu ingin bergerak maju, kamu harus melepaskan masa lalu yang menyeretmu ke bawah” (Amit Ray). Meninggalkan yang lama demi hidup yang baru merupakan pesan yang hendak disampaikan Tuhan kepada kita lewat sabda-Nya pada minggu Prapaskah Kelima ini. Yesaya menyampaikan bahwa Tuhan yang membebaskan umat-Nya, Israel, dari pembuangan di Babel dan telah menuntun keluar dari Mesir, menegaskan supaya Israel tidak usah lagi mengungkit-ungkit perkara lama tetapi hendaknya melihat hal baru yang dibuat Tuhan, yakni berjalan di padang gurun. Di situ Ia membuat air memancar di padang gurun untuk memberi minum umat pilihan-Nya. Dengan demikian mereka akan memasyurkan kebaikan Tuhan. Rasul Paulus juga bersaksi, setelah mengenal Kristus yang lebih mulia dari segalanya, ia menganggap semuanya sebagai kerugian dan sampah, supaya ia memperoleh Kristus. Ia melupakan yang ada di belakangnya dan sekarang mau berlomba-lomba mendekat ke hadirat Yang Ilahi. Dalam Injil dikisahkan bahwa Yesus berkata kepada mereka yang membawa perempuan berzinah: “Barang siapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Kepada perempuan itu Ia juga berkata, “Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.”


Tuhan mengajak umat-Nya untuk menempuh hidup baru, sebagaimana dialami umat Israel dan Rasul Paulus. Para ahli Taurat, orang Farisi dan perempuan berdosa juga diajak untuk melepaskan jalan hidup mereka yang lama agar dapat menempuh arah baru. Pertemuan dengan Yesus telah menerangi relung-relung gelap dan meluruskan hati mereka. Semoga kita juga mampu untuk selalu bertemu dengan Yesus. Semoga pengenalan kita akan Dia memampukan kita untuk meninggalkan hidup lama demi yang baru, tinggal dalam Kasih Kristus.


Ya Tuhan, semoga kami mampu meninggalkan segala sesuatu yang selama ini menguntungkan diri sendiri, karena pengenalan kami akan Dikau. Amin.


Renungan ini ditulis oleh Sr. Clarita Silalahi FCJM dan sudah dipublikasikan pada buku renungan Cahaya Sabda 2022, diterbitkan oleh PT Kanisius Yogyakarta.




9 views0 comments

Recent Posts

See All

コメント


bottom of page